22 Nov 2012

Bekantan on Delta Mahakam " Populasimu Kini Tak sebesar Hidungmu "

Kamis, November 22, 2012
YML Delta Mahakam, pada hari Senin tanggal 21 November 2012 Yayasan Mangrove Lestari bersama dengan Mr. Fabien (Planete Urgence) dan Mr. Peter Mackay seorang Konsultan dari Australia melakukan perjalanan di sekitaran Muara Pantuan dan Tanjung Barukang desa Sepatin Kecamatan Anggana Samarinda untuk menyaksikan langsung kehidupan Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda yang  merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus.
Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan.
Seekor bekantan di rimbunan Mangrove di Muara Pantuan Delta Mahakam


Ciri-ciri dan Habitat Bekantan. Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalis larvatus) hanya dimiliki oleh spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai Monyet Belanda.
Keberadaan "Monyet Tampan" ini kian menyusut, pupulasi nya semakin berkurang seiring dengan semakin menurunnya kawasan habitat mereka akibat berbagai aktivitas yang kurang memperhatikan pelestarian lingkugan.

0 komentar:

Posting Komentar